JAKARTA - Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh langsung menggelar
rapat bersama Wamendikbud Musliar Kasim dan jajaran menyikapi masuknya
nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam soal Ujian Nasional
(UN) Bahasa Indonesia, yang diujikan di hari pertama, Senin (14/4).
"Habis ini saya rapat membahas itu,
karena tadi malam sudah saya perintahkan untuk diinvestigasi. Duduk
perkaranya seperti apa, dicek soal itu beredar di mana saja," kata M Nuh
di kantornya, Selasa (15/4).
Dikatakan, pihaknya perlu mendalami
masalah ini apakah nama calon presiden dari PDI Perjuangan itu masuk ke
dalam 20 tipe soal UN, atau hanya di beberapa tipe. Selain itu, akan
dilihat juga sebaran soal itu seperti apa.
"Kita juga punya regional, setiap
regional berbeda-beda (soalnya). Yang soal (Jokowi) itu apakah terdapat
di regional mana saja. Kedua, kita lihat siapa tim pembuat naskah ujian,
kapan dibuat naskah ini," jelasnya.
Nuh memprediksi naskah soal UN yang
memuat nama Jokowi ini tidak dibuat bulan lalu, karena naskah sudah
dipersiapakan sejak 6 bulan sebelum UN. Nah, untuk menelusuri naskah
ini, Nuh juga akan melihat kisi-kisi soalnya.
"Ketiga kita akan lihat kisi-kisinya,
dalam membuat soal tidak boleh keluar dari kisi-kisi. Untuk lebih
jelasnya, setelah rapat ini kurang lebih jam dua (siang nanti) saya akan
menyampaikan ke publik duduk perkara persoalan ini. Nanti kami akan
sampaikan," ulasnya.
Ditanya sanksi, Nuh belum memastikan apa
sanksi yang akan diberikannya kepada pembuat soal itu. Tapi dia
memastikan sanksi itu ada. Rapat membahas nama Jokowi dalam soal UN ini
akan dipimpin langsung oleh Mendikbud dan dihadiri Wamendik Musliar
Kasim, para dirjen, termasuk Irjen Kemdikbud Irjen Haryono Umar.
sumber (Fat/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar