Masih ingatkah Anda ketika berkunjung disuatu daerah kemudian
melihat pertunjukan masyarakat yang menampilkan sebuah tarian dengan media kuda
lumping yang terbuat dari anyaman kayu atau bambu? Ya, itulah salah satu
kesenian daerah khas di Indonesia. Beberapa daerah di Jawa Timur memiliki
tarian ini dengan versi yang berbeda, biasanya disesuaikan dengan asal usul
atau kebiasaan masyarakat sekitar.
Ponorogo misalnya, memiliki kesenian jaranan yang lengkap dengan
reognya, kemudian di Malang yang menggabungkannya dengan tari topeng malangan.
Salah satu tradisi daerah yang unik juga terdapat di Kabupaten Trenggalek,
yakni kesenian jaranan Turonggo Yakso. Kesenian ini merupakan penggabungan
antara tarian dengan menggunakan kuda lumping dengan sedikit balutan gerakan
yang berbeda. Gerakan tari yang muncul yakni seragam atau penari dalam beberapa
bagian memainkan gerakan yang sama, sehingga tarian ini sangat enak jika
dilihat seperti barisan yang serdadu yang sedang berjalan.
Jaranan Turonggo Yakso awalnya berasal dari sebuah kecamatan di
Trenggalek,yakni kecamatan Dongko. Sebuah tempat yang geografisnya berupa
pegunungan dengan mata pencaharian masyarakat berupa petani dan pedagang. Awal
mula jaranan ini berasal dari kebiasaan para petani yang mengadakan sebuah
upacara adat baritan, yakni upacara yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan
Syura(Muharam) dengan hari dan tanggal yang ditentukan oleh sesepuh(Pawang)
yakni orang yang dianggap menguasai tentang hal tersebut. Para petani pemilik
rojo koyo berkumpul sambil membawa perlengkapan sesaji berupa ambeng dan
longkong dan membawa tali yang dibuat dari bambu yang disebut dadung.
Berawal dari kebiasaan tersebut, kemudian muncul ide untuk
membuat semacam tarian yang bisa mengundang masyarakat ramai untuk datang.
Akhirnya diciptakan pula gerakan tari jaranan yang sampai saat ini dilaksanakan
yakni tari jaranan Turonggo Yakso. Untuk sekarang ini kesenian terus
dikembangkan terutama di daerah Dongko, tarian ini dijadikan sebagai ajang
festival dalam tingkat sekolah dasar sampai menengah. Keindahan gerakan tari
serta media yang ada menjadikan Turonggo Yakso kerap menjadi hiburan para
pejabat saat datang di Trenggalek.
Dengan semakin banyaknya ajang untuk melestarikan kesenian
daerah ini, keberadaan Turonggo Yakso selalu dapat berkembang terutama untuk
generasi penerus. Sebuah nilai kemasyarakatan sejak jaman dahulu sampai
sekarang yang harus dijaga dengan baik. Peran Pemerintah Daerah serta
masyarakat selalu diberdayakan agar kesenian jaranan ini menjadi populer di
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar