Minggu, 28 Desember 2014

Pemandu Wisata Pendidikan Indonesia (WPI) Bogor Edutainment

Pemandu Wisata Pendidikan Indonesia (WPI) Bogor Edutainment




Sabtu, 20 Desember 2014

SDN Cimanggu Kecil berpetualang di Planetarium dan TMII bersama Bogor Edutainment

SDN Cimanggu Kecil Berpetualang di Planetarium, Observatorium dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bersama penyelenggara Wisata Pendidikan Indonesia (WPI) Bogor Edutainment.
persiapan pemberangkatan 3 bulan sebelumnya Pak Hasan, Guru sekaligus  panitia karya wisata sekolah SDN Cimanggu Kecil mensosialisasikan kepada siswa dan Orang tua untuk berkarya wisata agar siswa dapat menabung sejak dini. maka atas ijin Kepala sekolah Bapak Choer Somad S.Pd MM kegiatan dijadwalkan tgl 18 Desember 2014.

kegiatan Observasi. praktek dan pengamatan langsung di beberapa lokasi wahana Planetarium dan Observatorium serta sain teknologi di Museum Penerangan dan Museum Listrik, Energi Baru taman Mini Indonesia jakarta

selama kegiatan para siswa di bimbing oleh Para Pemandu dari Bogor Edutainment sesuai dengan Durasi dan waktu bebas untuk menikmati Hiburan







Selasa, 09 Desember 2014

Planetarium dan Observatorium Jakarta Taman Ismail Marjuki

Planetarium
adalah gedung teatre untuk memperagakan simulasi susunan bintang dan benda benda langit. Atap gedung biasanya berbentuk kubah setengah lingkaran. Diplanetarium peserta bisa mempelajari mengenai pegerakan benda benda langit dimalam hari dari berbagai tempat dimuka bumi dan sejarah alam semesta. Planetarium berbeda dengan Observatorium, kubah Planetarium tidak bisa dibuka untuk meneropong bintang.      
didalam ruangan pertunjukan terdapat sumber gambar berupa Proyektor Planetarium yang diletakan ditengah ruangan. Proyektor dapat memperagakan pergerakan benda benda langit sesuai dengan waktu dan lokasi. 

Pertunjukan berlangsung dengan narasi yang diiring music, dengan kursi yang memiliki sandaran bisa direbahkan agar penonton bisa melihat layar dibagian dalam langit langit kubah. Layar berbentuk setengah bola, dan biasanya disusun dari panel Almunium. 

Materi pertunjukan bisa berbeda beda tergantung pada jadwal dan judul pertunjukan. Planetarium mulanya adalah alat peraga mekanik untuk memperlihatkan pergerakan benda benda dilangit seperti bintang, planet, bulan dan matahari. Hingga abad ke 19, planewtarium berarti alat peraga mekanik  yang disebut Orrery 
 
Negara yang memilki planetarium terbanyak didunia  adalah Amerika serikat yang terdapat  1500 Planetarium. Dieropa terdapsat 450 Planetarium.

Observatorium

Selain Pertunjukan Teater Bintang, Planetarium juga memiliki tempat untuk peneropongan benda langit yang disebut observatorium. Anda juga bisa ke sana di waktu-waktu tertentu. Tempat peneropongan ini digunakan untuk melakukan pengamatan benda-benda langit secara langsung melalui teleskop. Hasil observatorium atau pengamatan melalui teleskop ini dapat memberikan informasi benda-benda atau fenomena langit yang masih bisa diamati di Kota Jakarta.
 
Planetarium memiliki tiga tempat peneropongan yang digunakan untuk observasi visual dan fotografi Matahari, Bulan, planet, komet, gugus bintang, dan lain-lain. 
Selain itu juga memiliki tiga buah teleskop portable yang dapat dibawa berpindah-pindah. Kegiatan peneropongan, kata Marsiano, diadakan pada bulan-bulan tertentu pada malam hari dan tidak dikenai biaya. Tidak menutup kemungkinan kegiatan ini dilaksanakan di luar jadwal yang sudah ada, karena adanya peristiwa astronomi yang menarik seperti gerhana Bulan dan lainnya. Pada waktu-waktu tertentu Planetarium bekerjasama dengan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta mengadakan peneropongan umum di lapangan terbuka, untuk lebih memasyarakatkan astronomi sebagai ilmu pengetahuan dan hobi yang bermanfaat.

Gedung observatorium yang atapnya berbentuk kubah merupakan cirinya yang khas, lebih didasari oleh persyaratan teknis, yakni agar dapat diputar ke berbagai arah dan menimbulkan hambatan terhadap tiupan angin serta sirkulasi udara yang lancar di atas teropong bintang.

Benda-banda langit yang dapat diliat dengan mata telanjang, jumlahnya sangat sedikit. Beruntunglah ada Galileo Galilei seorang kebangsaan Italia yang mempelopori pengamatan banda-banda langit dengan penemauannya berupa teleskop pada tahun 1609. Sejak saat itu pengetahuan manusia tentang jagad raya semakin bertambah.

Diawali pengetahuan tentang planet Bumi dan planet-planet lain beserta satelit-satelitnya, meteor, komet, asteroid ditambah dengan matahari, maka makin lengkaplah pengetahuan kita tentang satu keluarga yang dikenal sebagai Tata Surya. Kemudian adanya keluarga besar bintang-bintang termasuk matahari didalamnya yang melahirkan pengetahuan tentang gakaksi tempat tinggal kita, yaitu Bima Sakti.

Dengan fasilitas teleskop yang semakin canggih, manusia dapat mengetahui adanya galaksi-galaksi lain yang mengisi alam semesta. Dampak positif terhadap penhetahuan atau perkembangan nalar manusia adalah menemukan sesuatu yang sebelumnya tidak terlihat mata. Bagaimana memandang dirinya di dalam semesta yang seolah tidak terbatas ini. Di samping menyangkut aspek pengetahuan khususnya astronomi, adanya kegiatan peneropongan umum mendorong minat masyarakat untuk memiliki rasa cinta alam dan menjadikan sebagai satu kegemaran unik yang baik dan berguna